Dipo pun mengapresiasi rekan-rekannya di Chapter yang mendedikasikan diri mencetak generasi yang diharapkan menjadi pembawa pesan damai usai mendapatkan pengajaran dari panti asuhan

“Para anggota Chapter Jawa Barat jadi semacam orang tua asuh bagi ratusan santri di sana. Bahkan, sekarang pondok pesantren sudah mengalami perluasan dan jumlah santrinya terus bertambah,” imbuh Dipo.

Adapun kegiatan rutin yang dilakukan Gsrek, di antaranya touring, bakti sosial hingga kegiatan edukasi keselamatan berkendara.

Sudah tidak terhitung kegiatan touring yang mereka lakukan, baik dalam negeri sampai mancanegara.

Saat menggelar touring, Dipo Latief menyebut Gsrek mencoba mengeksplore lokasi-lokasi di Indonesia yang menawarkan potensi pariwisata.

Sehingga, menurutnya, kegiatan touring diharapkan turut mendongkrak pariwisata di Indonesia

Selain itu, touring juga dimaknai Dipo Latief sebagai kegiatan ‘healing’

“Naik motor (touring) itu banyak makna filosofisnya, Selain untuk me-refresh mental, kita dituntut untuk sabar dan terus belajar dalam menghadapi masalah atau tantangan. Ibaratnya, naik motor itu fokus ke depan dan menjadikan yang di belakang (masa lalu) sebagai kenangan agar kita mawas diri,” tandas Dipo

Selain touring, anggota komunitas juga tak pernah melupakan kebiasaan untuk perduli kepada sesama melalui berbagai kegiatan sosial yang mereka lakukan.

“Tapi kita nggak cuma touring, juga aktif di kegiatan sosial seperti santunan. Bahkan Chapter Jawa Barat mereka sampai bisa menaungi panti asuhan di Bandung bernama Ulul Albab yang membina ratusan anak kecil menjadi santri,” ungkapnya.